Monday, December 1, 2008

Article

Adalah seorang pembicara bernama Dr. Wan, menceritakan pengalamannya ketika ia dan keluarganya tinggal di Eropa. Satu kali mereka hendak mengadakan perjalanan ke Jerman. Untuk sampai di Jerman, mereka membutuhkan waktu tiga hari berkendaraan mobil tanpa henti (siang dan malam), Maka berangkatlah keluarga ini yang terdiri dari dirinya, istrimya dan seorang anak perempuan berusia 3 tahun yang bagi anak perempuan ini merupakan perjalanan jauhnya yang pertama. Malampun tiba, kendaraan mereka tetap laju namun anak perempuan ini merasa ketakutan dengan kegelapan di luar sana. Maka terjadilah dialog seperti ini antara anak perempuan ini dengan ayahnya.
"Mau kemana kita, papa?"
"Ke rumah paman, di Jerman."
"Papa pernah ke sana?"
"Belum."
"Papa tahu jalan ke sana?"
"Mungkin, kita dapat lihat peta."
[Diam sejenak] "Papa tahu cara membaca peta?"
"Ya, kita akan sampai dengan aman."
[Diam sejenak lagi] "Dimana kita makan kalau kita lapar nanti?"
"Kita bisa berhenti di restoran di pinggir jalan."
"Papa tahu ada restoran di pinggir jalan?"
"Ya, ada."
"Papa tahu ada dimana?"
"Tidak, tapi kita akan menemukannya. "
Dialog yang sama berlangsung beberapa kali dalam malam pertama, dan juga pada malam kedua. Tapi pada malam ketiga, anak perempuannya ini diam. Dr. Wan berpikir mungkin dia telah tertidur. Tapi ketika ia melihat ke ke belakang melalui cermin, ia melihat anak perempuannya itu belum tidur dan hanya melihat-lihat ke sekeliling dengan tenang. Dia bertanya-tanya dalam hati kenapa anak perempuannya ini tidak menanyakan lagi pertanyaan-pertanyaannya seperti sebelumnya.
"Sayang, kamu tahu kemana kita pergi?"
"Jerman, rumah paman."
"Kamu tahu bagaimana kita akan sampai ke sana?"
"Tidak"
"Terus kenapa kamu tidak bertanya lagi?"
"Karena papa sedang mengemudi."
Jawaban dari anak perempuan kecil berumur 3 tahun ini kemudian menjadi kekuatan dan pertolongan bagi Dr. Wan selama bertahun-tahun, ketika dia mempunyai pertanyaan-pertanyaan dan ketakutan-ketakutan dalam perjalanannya bersama Tuhan. Ya, Bapa Kita sedang mengemudi. Kita mungkin tahu tujuan kita (seperti anak kecil yang tahu mau ke ‘Jerman' tanpa mengerti di mana atau apa itu sebenarnya). Kita tidak tahu jalan ke sana, kita tidak dapat membaca peta, kita tidak tahu apakah kita akan menemukan rumah makan sepanjang perjalanan. Tapi gadis kecil ini tahu hal terpenting, -- Papa sedang mengemudi -- dan dia aman.
Dia tahu papanya akan menyediakan semua yang dia butuhkan. Kenalkah engkau Bapa Anda, Gembala Agung, sedang mengemudi hari ini? Apa sikap dan respon anda sebagai seorang penumpang, anak-Nya yang dikasihi-Nya?
Kita mungkin telah menanyakan terlalu banyak pertanyaan sebelumnya, tapi kita dapat menjadi anak kecil itu, belajar menyadari fokus terpenting adalah 'Papa sedang mengemudi'. Tuhan adalah Bapa bagi Anda. Ijinkan Ia untuk mengemudikan hidup Anda. Maka kekuatiran bukan menjadi milik Anda lagi.
Mazmur 23:2-3
Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.

No comments: