Saturday, December 1, 2007

Greetings Akhir Tahun

Salam Damai dalam Kristus,

Pembaca terkasih, kita sudah memasuki bulan Desember, ditandai dengan ramainya hiasan Natal maupun acara Natal yang diselenggarakan di pusat perbelanjaan diiringi dengan lagu-lagu Natal sepanjang hari, berubahnya nada dering menjadi lagu-lagu yang berkisar di lagu-lagu Natal, dan masih banyak hal hal lagi yang mengingatkan kita karena begitu banyak yang memanfaatkan moment Natal dalam mengadakan acaranya. Dalam kesempatan yang baik ini, pembaca terkasih kami ingin ikut memanfaatkan moment Natal untuk mengingatkan kita apakah yang kita perbuat di tahun ini sudah jadi yang terbaik yang kita lakukan, apakah kita selain hanyut dalam kehidupan kerja, keluarga maupun teman-teman, kita masih sempat memikirkan orang-orang yang tidak seberuntung kita dan mencoba berbuat sesuatu, tidak perlu hal-hal yang besar mungkin hanya bersikap lebih baik kepada orang-orang yang bekerja di sekitar kita, memberikan perhatian dan dukungan kepada keluarga dan teman di lingkungan terdekat kita, atau memberikan sedikit bantuan kepada yang memerlukan, adalah hal-hal kecil yang bisa kita lakukan sendiri.

Pembaca terkasih, kring kita St. Maria Immaculata akan mengadakan aksi sosial yaitu mengumpulkan sedikit sumbangan yang akan kita berikan kepada teman-teman kita yang kurang beruntung sebagai tanda kasih kita kepada mereka, mari kita support dan dukung supaya acara ini dapat berjalan dengan sukses, tidak hanya karena jumlah tanda kasihnya yang besar tapi juga dalam kebersamaan kita saat memberikannya.

Salam Natal 25 Desember 2007 dan Tahun Baru 01 Januari 2008, mari kita buat yang lebih baik lagi di tahun depan.

Profil Wakil Ketua

Laurentius Hendra Ajinata, pria kelahiran 11 Mei 1962 di Kapuas Kalimantan Tengah, adalah Wakil Ketua Kring kita yang baru, tetapi beliau bukanlah orang baru di jajaran pengurus, karena di periode yang lalu sudah aktif di Sie Liturgi . Selain itu Pak Hendra juga aktif melatih koor di Kring St. Maria Immaculata di saat dibutuhkan sebelum pelatih yang baru, yaitu Pak Agung bergabung dengan Kring St. Maria Immaculata.

Pak Hendra menjalankan pendidikannya di TK & SD Kristen di Kapuas, melanjutkan ke Sekolah Tehnik setingkat SMP di Banjarmasin (1974 – 1976), setelahnya ke STM di Surabaya (1977 – 1980), dan menyelesaikan pendidikan terakhirnya di Akademi Tehnik Surabaya (1980 – 1984).

Setelah menyelesaikan pendidikannya Pak Hendra berkarier di perusahaan kayu sampai dengan tahun 1986. Pada saat-saat inilah, berkat kesukaannya bernyanyi Pak Hendra mengenal dan mendapat pacar, yaitu Dewi Riati Theresia atau lebih kita kenal dengan panggilan Dewi. Menikah pada tanggal 16 Desember 1988 di Banjarmasin, pasangan yang harmonis ini di karuniai 3 orang putra/putri.

Pada tahun 1987 – 1988 Pak Hendra diminta membantu orang tua untuk menjalankan perusahaan Keluarga yang bergerak di bidang percetakan. Setelahnya sampai saat ini Pak Hendra berwiraswasta, dan ditengah kesibukannya Pak Hendra tetap mau meluangkan waktunya untuk berkarya di Kring St. Maria Immaculata, sungguh satu hal yang patut kita tiru.

Congratulation Untuk Warga

Kami ingin mengucapkan selamat kepada beberapa pasangan yang berbahagia ini :

Nelson Tedjowidjojo & Maria Vianny Theresia, Irawan Chandra & Theresia, Harry Gunawan & Heria Prisni, Hendrawan Widjaja & Felicia Vincentya Chandra, Danny H. Ratumbanua & Sylvia Francien Umboh, Felix Moningka & Meryana Julius, Alexander Ananta & T. Elisa, Stefanus Teddy & Stefani Angelina, Antonius Henly & Maria Agnes Ferryliana, Halihnkin & Yenny Listiani, Laurentius Hendra Ajinata & Theresia Dewi R, Anthony M & Agustina Maria, dan Ignatius Halim T & Hertin Setiatin.

Yang merayakan Ulang Tahun Perkawinannya di Bulan Desember ini, semoga Tuhan selalu memberkati pasangan-pasangan ini, agar selalu saling cinta, percaya dan selalu saling support dalam suka maupun duka.

Selamat juga kami ucapkan untuk yang merayakan Ulang Tahun di bulan Desember 2007.

Bapak-bapak yang berbahagia :

Antonius Henly, Dionisius Panggantara,Djie Hendrik, E Robert Telesman, Johanes Hasim dan Yuswar.

Ibu-ibu yang cantik :

Carolina Maria Mina, Caroline Silka, Debby Runtukahu, Hertin Setiatin, Priscilla Yanti, Rina Dwi Handani, dan Wilyan Erlin Oey.

Anak-anak kita yang terkasih :

Gregorius Abelard Bongata (Abe), Callysta Turnip, Daniel Andreas, Davin Nathiniel, E. Rizki Natalia, Georgeus Geraldo, Hendra Prasetya Wibowo, Ignacia Primadi, James Patrick Widjaja, Megan Natasya Chandra, Natasha Sela Ananta, Oey Rachel Wijaya, Theo Christian, Yovan Laurenzzia, dan Yvonne William.

Bulan November kemarin terlupa mengucapkan Selamat Ulang Tahun buat Daniel Yohanes Purba, so Happy Birthday Daniel....!

Selamat berbahagia ya, semoga Tuhan selalu memberkati. Mie Ulang Tahun dan telur merahnya jangan di makan sendiri......!!!

Good bye

Di bulan Desember ini kita warga kring St. Maria Immaculata harus melepaskan warganya yang karena tugas harus pindah kembali ke Jakarta, yaitu Kel. Bp. Matheus Suhartono & Ibu Ita beserta anak-anaknya.

Selamat jalan dan selamat menjadi warga Metropolitan, mewakili warga Kring kami sampaikan permohonan maaf jika selama ini ada membuat kesalahan baik yang di sadari ataupun yang tidak di sadari.

Invitations

Sekali lagi kami ingin mengundang rekan-rekan warga Kring ayo latihan koor di :

Rumah Keluarga Bp. Herry & Ibu Linda

Alamat : Balikpapan Baru Blok V 1 No. 19 Cluster Denhaag

Hari : Setiap Selasa – Jum’at

Pukul : 19.30 Wita

Himbauan Untuk Warga

Masih dalam aksi Natal ayo rekan-rekan yang ingin berbagi kasih masih ada kesempatan 1 minggu lagi untuk mengumpulkan tanda kasih anda di Ketua Blok masing-masing atau di Koordinator Aksi Sosial, Ibu Lisra di Balikpapan Baru Cluster Montreal Blok GA No. 18.

Dan juga sangat kami harapkan partisipasi rekan-rekan Warga Kring St. Maria Immaculata agar bisa bersama-sama mengantarkan tanda kasih yang berhasil kita kumpulkan ke Panti Asuhan pada :

Hari/Tanggal : Sabtu / 15 Desember 2007

Pukul : 16.00 Wita

Keterangan lebih lanjut bisa menghubungi Sekretariat Kring atau Koordinator Aksi Sosial yaitu Ibu Lisra di telp. 0542- 7085098

Syaloom

Diakhir edisi Desember, seluruh Redaksi ingin mengucapkan Selamat Hari Natal 25 Desember 2007 dan Selamat Tahun Baru 01 Januari 2008, semoga di tahun yang baru kita mempunyai semangat yang baru agar lebih giat memacu diri untuk menyambut target terbaik di tahun depan.

Kami, mewakili Ketua Kring dan Jajaran Pengurusnya, juga ingin menyampaikan permohonan maaf apabila di tahun-tahun yang lalu telah berbuat kesalahan baik yang di sadari maupun yang tidak di sadari sehingga ada yang tersakiti hatinya, mohon semua kesalahan dapat dilupakan, marilah kita hanya mengingat hal-hal yang baik-baik saja dari seseorang.

Opini Minggu Ini

Akhir-akhir ini ada fenomena yang sedikit mengkhawatirkan yang terjadi dalam lingkungan menggereja kita, semakin banyaknya saudara-saudara kita yang berpindah haluan dari Katolik balik kanan ke aliran-aliran Protestan.

Mengkaji fenomena tadi dalam perbincangan-perbincangan dengan teman-teman yang masih setia dengan iman Katolik maupun teman-teman yang balik kanan berpindah haluan, terungkap alasan bahwa Gereja Katolik kurang mampu memberikan sajian yang menggigit, baik dari segi khotbah yang monoton dan tidak mengisi jiwa-jiwa yang dahaga, lagu-lagu yang terlalu mendayu-dayu sehingga membuat umat menjadi ngantuk, alhasil fenomena di atas lah yang terjadi atau menjadi alasan untuk malas ke gereja.

Untuk kita sebagai umat Katolik kita harus menyadari, bahwa khotbah yang bagus ataupun lagu-lagu yang semarak, hanya merupakan aksesoris, bahwa inti dari misa gereja Katolik adalah Liturgi Ekaristi. Namun kita tidak menutup mata juga bahwa kadang-kadang aksesoris itu bisa memberikan sesuatu yang beda dan bisa memberikan makna yang lebih dalam penghayatan iman kita.

Lalu apakah kita harus pasrah dengan kondisi gereja kita ? Atau kita bisa melakukan sesuatu yang kira-kira bisa menggairahkan hidup menggereja kita dan lingkungan terdekat kita. Bagaimana pendapat anda ? Jika anda mempunyai ide-ide yang kreatif bagaimana cara yang jitu agar kehidupan menggereja kita makin baik silahkan kirim pendapat anda ke :

Siekmei71@yahoo.com. Masukan dari anda pembaca sangat kami tunggu.

Thursday, November 1, 2007

Greetings Perdana

Salam Damai dalam Kristus,

Puji Tuhan, karena kasih-Nya mulai bulan ini kita menerbitkan Warta Kring, sebagai wadah kita memberikan kabar-kabar terbaru tentang semua kegiatan kring, antara lain untuk edisi ini kita ingin memberitahukan kepada semua warga bahwa sudah ada pergantian kepengurusan kring, pengaktifan kembali latihan koor, ada penambahan anggota baru, ataupun sekedar ucapan selamat ulang tahun untuk warga kring kita.

Dalam edisi perdana ini kita ingin mengucapkan terima kasih kepada Ketua Kring Santa Maria Immaculata Bpk. A. J. Hari Susanto beserta Pengurus Kring masa Bakti 2005-2007 yang telah mengembangkan kring kita sehingga bisa tumbuh dengan baik dalam kebersamaan.

Untuk Ketua Kring yang baru Bpk. Ignatius Halim T. beserta jajaran pengurusnya kami ucapkan Selamat Berkarya untuk menjaga kebersamaan yang sudah terbina dan membuatnya menjadi lebih baik lagi.. Tuhan Memberkati. Amin.

Welcome Warga Baru

Selamat bergabung di keluarga besar Kring Santa Maria Immaculata untuk Bpk. Pratomo Agung Santosa dan keluarga serta Bpk. Patrick Dwi Elizer dan keluarga. Asal tahu saja kedua anggota baru kita ini langsung aktif dalam kepengurusan yang baru, khususnya untuk Bpk. Agung, inilah pelatih koor kita yang baru, ayo kita dukung kiprah keluarga baru kita.

Selamat bergabung juga bagi pasangan muda yang baru menempuh hidup baru, yaitu pasangan Bp. Robby & Ibu Erlina, semoga bisa tumbuh dan berkembang menjadi keluarga yang bisa menjadi teladan seperti keluarga Kudus Yesus.

Congratulation

Selamat atas kebahagiaan yang diberikan kepada Kel. Bpk. Sapung Darmalam dan Kel. Bpk. Felix Sianta yang dibulan November 2007 telah dikaruniai putra-putri yang mungil, semoga dengan kehadiran buah hati semakin memperindah dan memperkuat kehidupan dalam keluarga.

Selamat ulang tahun untuk saudara-saudari, maupun anak-anak kita yang berulang tahun di bulan November yang ceria ini yaitu :

Bapak-bapak yang berbahagia :

Anthony M., F. Herry Sucanto, Feliks Sianta, Hendrawan Widjaja, Kurniawan T. Martinus, Tonny C. Salim dan Yohannis.

Ibu-ibu yang cantik :

Chriesty Anton Wu, Dewi Hendra, E.Disiana Lucia Paat, Novita Gabriel Liem, Shanny Siddharta, Santi Dewi, Sri Wahyuni, Theodora Umayati, dan Ursula Debbie.

Anak-anak kita yang terkasih :

Andry Ongkinata, Carly Widjaja, Chelyn Alicia Liem, Louis Sanders Ananta, dan Renaldo A. Sogata.

Selamat berbahagia ya, semoga Tuhan selalu memberkati. Jangan lupa kalau ingin berpesta undang-undang kita ya...................!!!

Thanks

Kalau akhir-akhir ini kita sering menerima undangan maupun pengumuman via sms, ini kerjaannya Bpk. Sapung Darmalam, yang sudah dengan rela membantu mengirimkan pesan-pesan, untuk itu atas nama semua warga Kring Santa Maria Immaculata kami mengucapkan banyak terima kasih atas partisipasi Bpk. Sapung Darmalam. Tuhan Memberkati. Amin.

Profil Ketua

Profil Ketua Kring kita yang baru.

Ignatius Halim T, lebih dikenal dengan panggilan Oom Lim, adalah pria kelahiran Palembang, 14 Maret 1949. Pada tanggal 25 Desember 1981 di Padang Menikah dengan M.E. Hertin S. yang lebih dikenal dengan panggilan Madam, beliau adalah English Teacher yang berpengalaman. Pasangan yang berbahagia ini telah dikaruniai 3 orang putra-putri.

Oom Lim, lahir dan menyelesaikan pendidikan formalnya di Palembang yaitu di SD-SMP-SMA Xaverius 1 Palembang, serta sempat mengenyam pendidikan di Fakultas Tehnik Sipil Universitas Sriwijaya Palembang pada tahun1969 sampai dengan 1970.

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Oom Lim berkarier di Pertamina UP III Plaju sampai dengan tahun 1998 Oom Lim di tugaskan di Balikpapan sampai dengan 2004. Saat ini beliau sudah menikmati masa pensiunnya dan berharap bisa berkarya bersama keluarga besar Kring Santa Maria Immaculata.

Invitations

Invitations

Ini bukan undangan pesta lho ! Tapi undangan ini untuk mengajak teman-teman semua untuk ikut latihan koor, ayo kita memuji Tuhan lewat lagu di :


Rumah Keluarga Bp. Herry & Ibu Linda

Alamat : Balikpapan Baru Blok V 1 No. 19 Cluster Denhaag

Hari : Setiap Selasa – Jum’at

Pukul : 19.30 Wita


Jangan lupa partisipasinya ya, terutama buat teman-teman yang sudah lama nggak hadir ayo kita have fun lagi dan sing a song for Gods.


Undangan plus himbauan !

Dalam rangka aksi Natal Desember 2007 kami ingin mengajak semua warga Kring Santa Maria Immaculata melakukan aksi sosial yaitu memberikan sedikit bantuan baik berupa pakaian bekas layak pakai, sembako maupun uang yang akan disalurkan ke Panti Asuhan.


Bagi yang ingin berpartisipasi dalam aksi Natal ini dan ingin memberikan bantuannya bisa menyalurkan di :


Rumah Keluarga Ibu Lisra

Balikpapan Baru Cluster Montreal Blok GA No.18

Telp. 7085098

Atau bisa juga disalurkan melalui Ketua Blok nya masing-masing.

Untuk mengetahui alamat Ketua Blok dapat di lihat di susunan pengurus baru.


Syaloom

Sampai di sini dulu edisi perdana kita, untuk edisi berikutnya Redaksi juga menerima tulisan ataupun pengalaman yang mau dibagi ke teman-teman yang lain, bisa berupa cerita kocak, resep ataupun pertanyaan maupun saran-saran yang bisa memperkaya khasanah per-kring-an kita.

Thursday, February 1, 2007

Riwayat Hidup

Santa Theresia dari kanak-kanak Yesus dilahirkan di Alemon Perancis pada tgl 2 Januari 1873 dengan nama Maria Francoise Therese Martin. Ia berasal dari sebuah keluarga Katolik yang saleh, pasangan suami isteri Louis Martin dan Azelie Guerin. Ibunya meninggal waktu Theresia masih anak-anak. Sepeninggal ibu Theresia sangat terguncang sehingga Pauline kakaknya terpaksa menggantikan peran ibunya untuk merawat dan memperhatikan perkembangan Theresia.

Theresia sangat disayang oleh ayahnya dan mendapat berbagai julukan seperti "Theresia kecil" atau "Ratu Kecil" dsb. Tahun 1881 sampai 1885 Theresia bersekolah di sekolah suster-suster Benedictin, ia tumbuh menjadi seorang gadis kecil yang sangat perasa dan cepat menangis sehingga kurang akrab dengan teman-teman sekolahnya. Sifat perasanya semakin menjadi-jadi ketika Pauline kakak perempuannya masuk biara Carmel di Lisieux tahun1882. Theresia jatuh sakit karena keberangkatan kakaknya itu, namun ia disembuhkan secara ajaib saat kakak-kakaknya berlutut dan berdoa disamping tempat tidur untuk kesembuhannya, penyakitnya hilang seketika meskipun sifat perasanya masih ada. Sifat perasa itu baru hilang setelah dinasihati oleh ayahnya pada perayaan Natal 1886, semenjak itu ia sadar akan sifat buruknya yang manja dan mudah tersinggung itu. Ia sadar bahwa sifat yang kekanak-kanakan itu sudah tidak cocok lagi bagi seorang remaja puteri yang bercita-cita menjadi suster.

Dalam autobiografinya, Theresia menyebutkan bahwa kesadaran ini mengawali kehidupannya yang baru, dimana Yesus telah menyembuhkannya dan menghilangkan sifat kepribadiannya yang buruk. Semenjak saat itu ia sadar bahwa dirinya dipenuhi oleh Roh Kudus, ia sadar bahwa ia harus mengabdikan seluruh hidupnya kepada Tuhan. Kerinduaanya untuk bersatu dengan kanak-kanak Yesus sangatlah besar dan oleh karena itulah dikemudian hari ia digelari "Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus". Kepada Yesus ia berjanji tidak akan pernah segan untuk melakukan apa saja yang dikehendaki Tuhan darinya. Betapa bahagia hati Theresia ketika pada umur 12 tahun ia boleh menyambut komuni untuk pertama kalinya. Dihadapan sebuah salib ia berjanji : "Yesus di kayu salib yang haus, saya akan memberikan air kepadaMu. Saya bersedia menderita sedapat mungkin agar banyak orang berdosa yang bertobat. Kerinduan Theresia yang begitu besar kepada Yesus mendesak ia untuk menjalani khusus sebagai biarawati mengikuti jejak ke 4 saudaranya yang lebih dahulu menjadi biarawati, namun ia belum bisa diterima di biara karena umurnya baru 14 tahun.

Pada umur 15 tahun saat berziarah ke Roma bersama ayahnya, Theresia dengan meminta izin khusus dari Bapa Suci agar ia diperkenankan menjadi biarawati. Permintaannya dikabulkan dan ia masuk diterima di lingkungan biara Carmelit di Lisieux Perancis.

Sembilan tahun lamanya ia hidup sebagai suster biasa, dan sebagaimana biasanya seorang suster muda, ia setiap hari melaksanakan tugas dan doa harian, harus mengatasi perasaan marah, tersinggung, iri hati, memerangi kebosanan dan berbagai ragam godaan lahir maupun batin. Untuk mencapai kesempurnaan hidup ia memilih "Jalan Sedehana" berdasarkan ajaran kitab suci yaitu hidup selaku anak kecil, penuh cinta dan iman akan kepercayaan Allah serta penyerahan diri yang total dengan penuh perasaan gembira. Demi cita-cita itu ia melakukan hal-hal kecil dan kewajiban sehari-hari dibiara dengan penuh tanggung jawab karena cinta kasihnya yang besar kepada Allah Bapa di surga.

Ia sedih sekali melihat banyak orang menyakiti hati Yesus dengan berbuar dosa dan tidak mau bertobat. Untuk mempertobatkan orang-orang berdosa itu, ia mempersembahkan dirinya sebagai korban pepulih dosa-dosa. Ia rajin berdo'a dan melakukan tapa bagi semua orang berdosa. Ia juga berdoa bagi para missionaris dan kemajuan kerajaan Allah di seluruh dunia.

Theresia akhirnya menderita sakit paru-paru yang sangat parah. Selama 2 tahun ia menanggung beban penderitaan itu dengan gembira. Penyakit ini kemudian merenggut nyawanya pada tanggal 30 September 1897 di biara Lisieux. Sebelum menghembuskan nafasnya ia berjanji untuk menurunkan hujan mawar ke dunia. Janji ini terpenuhi dengan banyaknya karunia Allah yang diberikan kepada semua orang yang berdoa dengan perantaranya. Theresia meninggal dalam usia yang sangat muda 24 tahun. Ia mewariskan catatan riwayat pribadinya yang ditulis atas permintaan ibu biara, berjudul "Kisah Suatu Jiwa". Didalamnya ia menunjukkan bahwa kesucian hidup dapat dicapai oleh siapa saja, betapapun rendah, hina atau biasanya orang tersebut. Caranya ialah dengan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan kecil dan tugas sehari-hari dengan penuh cinta kasih yang murni kepada Tuhan. Pada tahun 1925 ia ditetapkan sebagai "Santa" oleh Paus Pius XI (1922-1939) dan diangkat menjadi Santa pelindung negara Perancis oleh Paus Pius XII (1939-1958)

St. Theresia Lisieux

KISAH HIDUP THERESIA

Theresia Martin dilahirkan di kota Alençon, Perancis, pada tanggal 2 Januari 1873. Ayahnya bernama Louis Martin dan ibunya Zelie Guerin. Pasangan tersebut dikarunia sembilan orang anak, tetapi hanya lima yang bertahan hidup hinga dewasa. Kelima bersaudara itu semuanya puteri dan semuanya menjadi biarawati !

Ketika Theresia masih kanak-kanak, ibunya terserang penyakit kanker. Pada masa itu, mereka belum memiliki obat-obatan dan perawatan khusus seperti sekarang. Para dokter mengusahakan yang terbaik untuk menyembuhkannya, tetapi penyakit Nyonya Martin bertambah parah. Ia meninggal dunia ketika Theresia baru berusia empat tahun.

Sepeninggal isterinya, ayah Theresia memutuskan untuk pindah ke kota Lisieux, di mana kerabat mereka tinggal. Di dekat sana ada sebuah biara Karmel di mana para suster berdoa secara khusus untuk kepentingan seluruh dunia. Ketika Theresia berumur sepuluh tahun, seorang kakaknya, Pauline, masuk biara Karmel di Lisieux. Hal itu amat berat bagi Theresia. Pauline telah menjadi "ibunya yang kedua", merawatnya dan mengajarinya, serta melakukan semua hal seperti yang dilakukan ibumu untuk kamu. Theresia sangat kehilangan Pauline hingga ia sakit parah. Meskipun sudah satu bulan Theresia sakit, tak satu pun dokter yang dapat menemukan penyakitnya. Ayah Theresia dan keempat saudarinya berdoa memohon bantuan Tuhan. Hingga, suatu hari patung Bunda Maria di kamar Theresia tersenyum padanya dan ia sembuh sama sekali dari penyakitnya!

Suatu ketika, Theresia mendengar berita tentang seorang penjahat yang telah melakukan tiga kali pembunuhan dan sama sekali tidak merasa menyesal. Theresia mulai berdoa dan melakukan silih bagi penjahat itu (seperti menghindari hal-hal yang ia sukai dan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang kurang ia sukai). Ia memohon pada Tuhan untuk mengubah hati penjahat itu. Sesaat sebelum kematiannya, penjahat itu meminta salib dan mencium Tubuh Yesus yang tergantung di kayu salib. Theresia sangat bahagia ! Ia tahu bahwa penjahat itu telah menyesali dosanya di hadapan Tuhan.

Theresia sangat mencintai Yesus. Ia ingin mempersembahkan seluruh hidupnya bagi-Nya. Ia ingin masuk biara Karmel agar ia dapat menghabiskan seluruh harinya dengan bekerja dan berdoa bagi orang-orang yang belum mengenal dan mengasihi Tuhan. Tetapi masalahnya, ia terlalu muda. Jadi, ia berdoa dan menunggu dan menunggu dan berdoa. Hingga akhirnya, ketika umurnya lima belas tahun, atas ijin khusus dari Paus, ia diijinkan masuk biara Karmelit di Liseux.

Apa yang dilakukan Theresia di biara ? Tidak ada yang istimewa. Tetapi, ia mempunyai suatu rahasia: CINTA. Suatu ketika Theresia mengatakan, "Tuhan tidak menginginkan kita untuk melakukan ini atau pun itu, Ia ingin kita mencintai-Nya." Jadi, Theresia berusaha untuk selalu mencintai. Ia berusaha untuk senantiasa lemah lembut dan sabar, walaupun itu bukan hal yang selalu mudah. Para suster biasa mencuci baju-baju mereka dengan tangan. Seorang suster tanpa sengaja selalu mencipratkan air kotor ke wajah Theresia. Tetapi Theresia tidak pernah menegur atau pun marah kepadanya. Theresia juga menawarkan diri untuk melayani suster tua yang selalu bersungut-sungut dan banyak kali mengeluh karena sakitnya. Theresia berusaha melayani dia seolah-olah ia melayani Yesus. Ia percaya bahwa jika kita mengasihi sesama, kita juga mengasihi Yesus. Mencintai adalah pekerjaan yang membuat Theresia sangat bahagia.

Hanya sembilan tahun lamanya Theresia menjadi biarawati. Ia terserang penyakit tuberculosis (TBC) yang membuatnya sangat menderita. Kala itu belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit TBC. Dokter hanya bisa sedikit menolong. Ketika ajal menjelang, Theresia memandang salib dan berbisik, "O, aku cinta pada-Nya, Tuhanku, aku cinta pada-Mu!" Pada tanggal 30 September 1897, Theresia meninggal dunia ketika usianya masih duapuluh empat tahun. Sebelum wafat, Theresia berjanji untuk tidak menyerah pada rahasianya. Ia berjanji untuk tetap mencintai dan menolong sesama dari surga. Sebelum meninggal Thresesia mengatakan, "Dari surga aku akan berbuat kebaikan bagi dunia." Dan ia menepati janjinya ! Semua orang dari seluruh dunia yang memohon bantuan St. Theresia untuk mendoakan mereka kepada Tuhan telah memperoleh jawaban atas doa-doa mereka.

SETELAH THERESIA WAFAT

Setelah wafat, Theresia menjadi terkenal karena buku yang ditulisnya "Kisah Suatu Jiwa," yang diterbitkan satu tahun setelah wafatnya (di Indonesia diterjemahkan dengan judul: 'Aku Percaya akan Cinta Kasih Allah'). Theresia dikanonisasi pada tahun 1925 oleh Paus Pius X. Ia dikenal dengan sebutan Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus atau Santa Theresia si Bunga Kecil.

St. Theresia bersama-sama dengan St. Jeanne d'Arc diberi gelar Pelindung Perancis. Selain itu St. Theresia bersama-sama dengan St. Fransiskus Xaverius diberi gelar Pelindung Misionaris. Baru-baru ini, tanggal 19 Oktober 1997, Theresia juga menjadi wanita ke-3 yang diberi gelar Doktor Gereja. Kalian dapat mohon bantuannya mengenai apa saja. Ia pernah berjanji akan melimpahi kita dengan bunga-bunga mawar dari surga dan memang, sejak kematiannya banyak mukjizat yang terjadi berkat bantuan doanya. Pestanya dirayakan setiap tanggal 1 Oktober.

RAHASIA THERESIA : JALAN KECIL, JALAN KANAK-KANAK ROHANI

Theresia seorang gadis yang sederhana dengan `jalan kecilnya' yang istimewa. Ia menunjukkan bahwa kekudusan dapat dicapai oleh siapa saja betapa pun rendah, hina dan biasanya orang itu. Caranya ialah dengan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan kecil dan tugas sehari-hari dengan penuh cinta kasih murni kepada Tuhan. Kamu pun dapat menjadi kudus dengan cara-cara sederhana seperti yang dilakukan oleh St. Theresia dengan jalan kecilnya.

DOA

O Santa Theresia dari Kanak-Kanak Yesus

tolong petikkan bagiku sekuntum mawar
dari taman surgawi dan
kirimkan padaku dengan suatu amanat cinta.

O Bunga Kecil dari Yesus

mintalah kepada Allah hari ini
untuk menganugerahkan rahmat yang sangat kubutuhkan ………

( katakan kepada St. Theresia permohonanmu )


Santa Theresia, bantulah aku untuk senantiasa percaya

kepada belaskasih Allah yang sedemikian besar,
sebagaimana telah engkau wujudkan di dalam hidupmu,
sehingga aku boleh mengikuti 'Jalan Kecil'mu setiap hari.

Amin.


CATATAN ST. THERESIA DARI KANAK-KANAK YESUS

"Oh Yesus, saya tahu cinta hanya dapat dibalas dengan cinta, maka saya sudah menemukan alat untuk memuaskan hatiku dengan memberikan cinta kepada Cinta-Mu." (Otobiografi)

"Kamu ingin supaya aku memberitahukan sarana untuk menjadi sempurna. Saya hanya tahu satu ini saja: CINTA." (Otobiografi, surat kepada Marie Guerin)

"Perbuatan-perbuatan yang gemilang bukan untukku.... Jadi, bagaimanakah akan kubuktikan cintaku, karena cinta dibuktikan dalam perbuatan? Dengan perbuatan dan kurbanku yang kecil-kecil. Ya Yesus, hal-hal kecil yang tak berarti itu akan menyenangkan Engkau!" (Otobiografi)

"Aku merasa diriku dikuasai oleh sekian banyak kelemahan, namun itu tidak pernah membuat saya heran ... alangkah manisnya merasakan diriku lemah dan kecil." (Percakapan Terakhir)

"Kekudusan adalah suatu sikap hati, yang menempatkan kita ke dalam tangan Tuhan, kecil dan rendah hati, menyadari kelemahan kita dan secara buta mengandalkan kebaikan Ke-Bapaan-Nya." (Percakapan Terakhir)

"Di suatu hari Minggu kupandang Yesus di salib. Hatiku tersentuh oleh darah yang menetes dari tangan-Nya yang kudus. Kurasa sungguh sayang, sebab darah itu menetes ke tanah tanpa ada yang menampungnya. Aku pun memutuskan untuk dalam Roh tinggal di kaki salib supaya dapat menampung darah Ilahi yang tercurah dari salib itu dan aku mengerti bahwa setelah itu aku harus menuangkannya atas jiwa-jiwa."

(tamat)