Monday, September 1, 2008

Greetings

Salam Damai dalam Kristus,

Pembaca terkasih adalah satu cerita di mana 3 orang anak sedang mengikuti lomba Olimpiade Matematika di sekolahnya. Sebelum lomba di mulai salah seorang anak tampak berdoa dengan khusyuk. Setelah lomba berakhir ternyata anak yang berdoa sebelum lomba itu keluar sebagai pemenang. Salah seorang temannya bertanya, ”Tadi sebelum berlomba kamu berdoa supaya menang ya?” Anak itu menjawab ,”Tidak ! saya berdoa kepada Tuhan supaya kalau kalah saya tidak menangis.”

Memang menghadapi suatu kekalahan tidaklah mudah, terutama bila kita belum menyiapkan diri dan hati kita, merasa malu, marah dan kecewa, lalu sering kita mencari kambing hitamnya.
Tidak heran kalau kemudian kebanyakan orang yang tidak mau menerima kekalahan dan justru dapat mendorong seseorang berbuat kesalahan baru.
Lalu, bagaimana kita bersikap agar tidak tenggelam dalam kekalahan, rasa malu, marah dan kecewa?


Pertama, terimalah kekalahan sebagai bagian dari kehidupan. Jangan ulangi kesalahan yang sama dan belajarlah untuk memperbaikinya sehingga di lain waktu kita bisa berbuat lebih baik lagi.
Kedua, anggaplah suatu kekalahan sebagai sarana bagi kita untuk belajar bersikap rendah hati dan percaya kepada Tuhan bahwa apapun kejadiannya Tuhan pasti punya rencana yang lebih indah buat kita.

Kekalahan terbesar adalah ketika kita tidak bisa menerima kekalahan tersebut.

Profil Sie Sosial

Profil kita kali ini adalah Patrick Dwi Elieser, cukup kita panggil pak Dwi, lahir di Ngawi pada tanggal 5 Maret 1970. Bapak yang duduk di Sie Sosial dalam kepengurusan Kring St. Maria Immaculata ini, menyelesaikan pendidikan terakhirnya di SMT Penerbangan Solo pada tahun 1989. Selesai pendidikan tersebut, pak Dwi tidak menggeluti bidang penerbangan, tetapi justru beliau berkarir di PT. United Tractors sebagai Service Manager, di Jakarta tahun 1989–1990, di Samarinda tahun 1990–1991, di Balikpapan tahun 1991–2001 dan terakhir di Banjarmasin tahun 2001–2002. Berdasarkan modal pengalamanan sebelumnya, akhirnya pak Dwi memutuskan untuk mengelola usaha sendiri bidang alat berat sebagai kontraktor pertambangan.
Bertemu, berkenalan, pacaran dan akhirnya menikah pada tahun 1998 dengan ibu Evanita Maria Elsya, keluarga bahagia ini dikaruniai sepasang buah hati, yaitu Christison Deva Elieser (9) dan Joshebiant Zereva Elieser (3).
Sekarang keluarga Pak Dwi tinggal di Komplek Balikpapan Baru, Winsor Blok IB no. 16A dan di rumah ini juga mereka berdua dan keluarganya dengan senang hati meminjamkan halaman belakang rumah mereka untuk kegiatan Sekolah Minggu Kring. Saat ini jumlah anak-anak yang mengikuti Sekolah Minggu semakin banyak, bukan semata-mata dari Kring St. Maria Immaculata tetapi juga dari Kring lainnya. Puji syukur dan terima kasih, Tuhan.
Keluarga Pak Dwi bergabung dengan Kring St. Maria Immaculata per Oktober 2007 yang sebelumnya tercatat sebagai umat di Paroki Santo Martinus – Sepinggan, mempunyai motto hidup 2+2=8, bukan karena Pak Dwi tidak bisa berhitung, tetapi karena Pak Dwi meyakini hidup bukan sekedar teori, tetapi hidup adalah kenyataan/realita. Hidup bukan sekadar hidup, tapi hidup harus bermakna dan berguna bagi orang lain. Untuk itu buatlah hidup semakin hidup. Setuju?

Intermezzo

Suatu hari, seorang guru berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu beliau mengajukan enam pertanyaan.

Pertama...... "Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini....????” Murid-muridnya ada yang menjawab....... "orang tua", "guru", "teman", dan "kerabatnya". Sang guru menjelaskan bahwa semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "kematian". Sebab kematian adalah PASTI adanya.

Lalu Sang Guru meneruskan dengan pertanyaan kedua.......
"Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini...???" Murid-muridnya ada yang menjawab....... "negeri Cina", "bulan", "matahari", dan "bintang-bintang". Lalu sang guru menjelaskan bahwa semua jawaban yang diberikan adalah benar, tetapi yang paling benar adalah "masa lalu". Siapa pun kita, bagaimana pun kita, tetap kita TIDAK bisa kembali ke masa lalu. Sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang.

Sang guru meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga........
"Apa yang paling besar di dunia ini...???" Murid-muridnya ada yang menjawab...... "gunung", "bumi", dan "matahari". Semua jawaban itu dibenarkan oleh sang guru. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "hawa nafsu". Banyak manusia menjadi celaka karena memperturutkan hawa nafsunya. Segala cara dihalalkan demi mewujudkan impian hawa nafsu duniawinya. Karena itulah kita harus hati-hati dan jangan diperbudak hawa nafsu, sehingga membawa kita kesengsaraan dunia dan akhirat.


Pertanyaan keempat..... "Apa yang paling berat di dunia ini...???" Di antara muridnya ada yang menjawab..... "baja", "besi", dan "gajah". "Semua jawaban hampir benar", kata sang guru,
”tapi yang paling berat adalah "memegang amanah"”.


Pertanyaan yang kelima adalah... "Apa yang paling ringan di dunia ini...???" Ada yang menjawab "kapas", "angin", "debu", dan "daun-daunan". "Semua itu benar", kata sang guru, ”tapi yang paling ringan di dunia ini adalah "meninggalkan ibadah"”.

Lalu pertanyaan keenam ......... "Apakah yang paling tajam di dunia ini...???" Murid-muridnya menjawab dengan serentak..... "PEDANG...!!!" ”(Hampir) benar", kata sang guru, ”tetapi yang paling tajam adalah "lidah manusia"”. Karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasaan siapa pun termasuk saudaranya sendiri.

Sudahkah kita menjadi insan yang selalu ingat akan kematian, senantiasa belajar dari masa lalu dan tidak memperturutkan hawa nafsu ??? Sudahkah kita mampu mengemban amanah sekecil apapun.dengan tidak meninggalkan ibadah serta senantiasa menjaga lidah kita???
Semoga.

HUMOR

Aji dan 20 ekor ayam

Suatu hari ada seorang lelaki kaya ingin mengadakan kenduri untuk anaknya.
Untuk itu dia pergi ke peternakan pak Romee untuk membeli ayam.

Lelaki kaya itu berkata : "Saya ingin memesan 20 ekor ayam untuk besok, ini alamat saya (sambil memberikan kartu namanya).

Jawab pak Romee: "Baik pak, saya akan suruh anak buah saya untuk mengantarkan ayam-ayam ini besok ke rumah Anda"

Setelah itu Pak Romee memanggil salah seorang anak buahnya bernama Aji dan berkatalah : "Ji, besok tolong antar 20 ekor ayam ke alamat ini (sambil memberikan kartu nama lelaki kaya tersebut)"

Antar ayam? Siap, boss !” jawab Aji dengan sigap.
Keesokan harinya Aji membawa 20 ekor ayam dengan sepeda motor. 10 ekor diletakkan di sisi kanan dan 10 ekor diletakkan di sisi kiri. Akan tetapi alangkah malangnya di tengah perjalanan dia terjatuh dari motornya dan ayam-ayam yang dia bawa langsung terlepas dan lari berhamburan.


Orang-orang berdatangan untuk mengetahui keadaan dan menolong Aji. Kemudian mereka ramai-ramai bertanya : "Bang, abang tak apa-apa kan? Kepalanya tidak sakit kan?”
Akan tetapi Aji menjawab sambil tertawa terbahak-bahak: "Ha... ha... ha... !"
Orang-orang tersebut itu bertanya lagi : "Bang, kenapa bang?"

Jawab Aji dengan tenang: "Dasar ayam-ayam bodoh, mereka mau lari ke mana? Alamatnya kan ada pada aku.”

Congratulation



Selamat Ulang Tahun buat warga Kring kita yang ber ulang tahun di bulan September ini yaitu :

  1. Ananda Patrick Bryan Kimokeo (1 September 2008)
  2. Bp. Fransiscus Hariyanto Hanggara ( 2 September 2008 )
  3. Ibu Theresia ( 3 September 2008)
  4. Bp. David Rahmat Duta (6 September 2008 )
  5. Bp. Yohanes Budi Indrawan, H. Hartono Hindradjaja, dan Ananda Alexander Dylan Siswanto ( 11 September 2008 )
  6. Ibu Iie Darmalam ( 12 September 2008 )
  7. Ananda Vincentius Kaneghara Kuncoro ( 13 September 2008 )
  8. Ibu Martina Reti Septriani dan Ananda Stephani Widjaja ( 14 September 2008 )
  9. Ananda Ignatius Hari Nugroho ( 15 September 2008 )
  10. Ananda Gading Satrio Wicaksono ( 16 September 2008 )
  11. Ibu Theresia Tjong Tjoan Nan ( 18 September 2008 )
  12. Ananda Benedicto Boseke ( 19 September 2008 )
  13. Ananda Aloysius Marcelino Adi Gunawan ( 20 September 2008 )
  14. Bp. Vincentius Christianto (27 September 2008)
  15. Bp. Dalmasius Endra ( 28 September 2008 )
  16. Ibu Heria Harry Gunawan ( 30 September 2008 )

Kami ucapkan Selamat bagi pasangan-pasangan yang telah saling menerimakan sakramen pernikahan :
  1. Christie Adam & Irene Selvyana tanggal 09 Agustus 2008 di Gereja Katolik Santa Theresia.
  2. A. Sudjarwo & Kasiartati, SH tanggal 18 Agustus 2008 di Gereja Katolik Santa Theresia.
  3. Trevor Newey & Linda Fong tanggal 14 September 2008 di Gereja Katolik Santo Petrus & Paulus.

Kami ucapkan juga Selamat Ulang Tahun Perkawinan bagi pasangan-pasangan yang berbahagia ini :
  1. Bp. Bernadus Aman Dumadi dan Ibu Lusia Teti Hapsari (7 September 2008 )
  2. Bp. Robert dan Ibu Henny Veronica (10 September 2008)

Selamat atas kelahiran puteri pertama keluarga Bapak Indra S & Ibu Erline pada tanggal 11 Agustus 2008 di RS Panti Rapih Yogyakarta.

Syaloom

Pembaca terkasih untuk penutup warta kita, berikut kami sampaikan berita gembira dan bahagia pesta pernikahan warga kring kita, yaitu pak Antonius Sudjarwo dengan Ibu Ignatia Kasiartati, SH.

Acara pernikahan ini terdiri dari 3 bagian: misa syukur, misa pemberkatan pernikahan dan resepsi. Acara misa syukur berlangsung hidmat dan meriah, dengan hiasan-hiasan dan pernik-pernik yang sangat kental dengan nuansa Jawa, diadakan hari Minggu malam tanggal 17 Agustus 2008 bertempat di kediaman bu Tatik, panggilan akrabnya, di Komplek Balikpapan Baru Blok E 6 no. 14. Misa syukur dipimpin oleh Pastor Gregorius Zainuddin Pr atau biasa dipanggil Pastor Goris dari Kupang, Flores.

Keesokan harinya, Senin tanggal 18 Agustus 2008, kedua insan calon pengantin dipersatukan dalam sakramen pernikahan yang suci di Gereja Katolik St. Theresia Prapatan. Misa pemberkatan pernikahan ini dipimpin oleh Pastor Sumantoro MSF, dengan iringan koor yang indah dan dihadiri oleh keluarga serta kerabat kedua mempelai.
Setelah misa pemberkatan pernikahan, dilanjutkan dengan resepsi pernikahan yang berlangsung sangat meriah bertempat di Hotel Sagita Balikpapan.


Kedua mempelai mengenakan pakaian pengantin yang berwarna keemasan, sangat glamour dan sangat cantik sehingga redaksi tidak ingin melewatkan kesempatan untuk berfoto bersama.
Akhirnya redaksi mewakili seluruh warga Kring St. Maria Immaculata mengucapkan Selamat Berbahagia, semoga langgeng dan bisa mengikuti teladan Keluarga Kudus.


Salam Redaksi.....!